PARAMETRITIS
A. Pengertian
Parametritis adalah radang dari jaringan longgar di dalam
lig latum. Radang ini biasanya unilatelar. Parametritis adalah infeksi
jaringan pelvis yang dapat terjadi beberapa jalan: Penyebaran melalui
limfe dari luka serviks yang terinfeksi atau dari endometritis.
Penyebaran langsung dari luka pada serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum.
Penyebaran sekunder dari tromboflebitis. Proses ini dapat tinggal terbatas pada dasar ligamentum latum atau menyebar ekstraperitoneal ke semua jurusan. Jika menjalar ke atas, dapat diraba pada dinding perut sebelah lateral di atas ligamentum inguinalis, atau pada fossa iliaka.
Penyebaran langsung dari luka pada serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum.
Penyebaran sekunder dari tromboflebitis. Proses ini dapat tinggal terbatas pada dasar ligamentum latum atau menyebar ekstraperitoneal ke semua jurusan. Jika menjalar ke atas, dapat diraba pada dinding perut sebelah lateral di atas ligamentum inguinalis, atau pada fossa iliaka.
Parametritis ringan dapat menyebabkan suhu
yang meninggi dalam nifas. Bila suhu tinggi menetap lebih dari seminggu
disertai rasa nyeri di kiri atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal
ini patut dicurigai terhadap kemungkinan parametritis. Pada perkembangan proses
peradangan lebih lanjut gejala-gejala parametritis menjadi lebih jelas. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan nyeri di sebelah uterus dan
tahanan ini yang berhubungan erat dengan tulang panggul, dapat meluas ke
berbagai jurusan. Di tengah-tengah jaringan yang meradang itu bisa tumbuh
abses. Dalam hal ini, suhu yang mula-mula tinggi secara menetap menjadi naik
turun disertai dengan menggigil. Penderita tampak sakit, nadi cepat, dan perut
nyeri. Dalam ⅔ kasus tidak terjadi pembentukan abses, dan suhu menurun dalam
beberapa minggu. Tumor di sebelah uterus mengecil sedikit demi sedikit, dan
akhirnya terdapat parametrium yang kaku. Jika terjadi abses selalu mencari
jalan ke rongga perut yang menyebabkan peritonitis, ke rectum atau ke kandung
kencing.
B. Tanda
dan gejala
● Suhu
tinggi dengan demam tinggi
● Nyeri
unilateral tanpa gejala rangsangan peritoneum, seperti muntah.
C. Penyebab
Parametritis
dapat terjadi:
1) Dari
endometritis dengan 3 cara :
· Per
continuitatum : endometritis → metritis → parametitis.
· Lymphogen.
· Haematogen
: phlebitis → periphlebitis → parametritis
2) Dari
robekan serviks
3) Perforasi
uterus oleh alat-alat ( sonde, kuret, IUD )
D. Diagnosis
Dalam minggu pertama biasanya gejala-gejala setempat belum menunjukkan dengan nyata adanya perluasan infeksi ; yang lebih penting ialah gejala umum. Seorang penderita dengan infeksi yang meluas diluar porte d’entrée tampaknya sakit, suhu meningkat dengan kadang-kadang disertai menggigil, nadi cepat, keluhannya juga lebih banyak.
Dalam minggu pertama biasanya gejala-gejala setempat belum menunjukkan dengan nyata adanya perluasan infeksi ; yang lebih penting ialah gejala umum. Seorang penderita dengan infeksi yang meluas diluar porte d’entrée tampaknya sakit, suhu meningkat dengan kadang-kadang disertai menggigil, nadi cepat, keluhannya juga lebih banyak.
E. Prognosis
Menurut derajatnya septicemia merupakan
infeksi yang paling berat dengan mortalitas tinggi, dan yang segera diikuti
oleh peritonitis umum. Pada Pelvioperitonitis dan Sellulitis pelvis bahaya
kematian dapat diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Abses memerlukan tindakan
untuk mengeluarkan nanahnya.
F. Pencegahan
- Selama kehamilan
Oleh karena anemia merupakan predisposisi untuk infeksi nifas,
harus diusahakan untuk memperbaikinya. Keadaan gizi juga merupakan factor
penting, karenanya diet yang baik harusdiperhatikan.
Coitus pada hamil tua sebaiknya dilarang karena dapat mengakibatkan pecahnya ketuban dan terjadinya infeksi.
Coitus pada hamil tua sebaiknya dilarang karena dapat mengakibatkan pecahnya ketuban dan terjadinya infeksi.
- Selama persalinan
Usaha-usaha pencegahan terdiri dari membatasi sebanyak mungkin
kuman-kuman dalam jalan lahir, menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut,
menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin, dan mencegah terjadinya
perdarahan banyak. Semua petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung dan
mulut dengan masker, alat-alat, kain-kain yang dipakai dalam persalinan harus
suci hama. Pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan jika perlu, terjadinya
perdarahan harus dicegah sedapat mungkin dan transfusi darah harus diberikan
menurut keperluan.
- Selama nifas
Sesudah partus terdapat luka-luka dibeberapa tempat pada jalan
lahir. Pada hari pertama postpartum harus dijaga agar luka-luka ini tidak
dimasuki kuman-kuman dari luar. Tiap penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas
jangan dirawat bersama dengan wanita-wanita dalam nifas sehat.
G. Pengobatan
Antibiotika memegang peranan yang sangat
penting dalam pengobatan infeksi nifas. Karena pemeriksaan-pemeriksaan ini
memerlukan waktu, maka pengobatan perlu dimulai tanpa menunggu hasilnya. Dalam
hal ini dapat diberikan penicillin dalam dosis tinggi atau antibiotika dengan
spectrum luas, seperti ampicillin dan lain-lain.
Disamping pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk
mempertinggi daya tahan badan tetap perlu dilakukan. Perawatan baik sangat
penting, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan
dengan cara yang cocok dengan keadaan penderita, dan bila perlu transfusi darah
dilakukan.
Pada sellulitis pelvika dan pelvioperitonitis perlu diamat-amati
dengan seksama apakah terjadi abses atau tidak. Jika terjadi abses, abses harus
dibuka dengan menjaga supaya nanah tidak masuk kedalam rongga peritoneum dan
pembuluh darah yang agak besar tidak sampai dilukai.
H. Penanganan
Beri antibiotik seperti benzilpenisilin
ditambah gentamisin dan metronidazol.
Jika perlu, berikan obat pereda nyeri seperti pethidine 50-100 mg 1M setiap 6 jam.
Jika ibu tidak membaik dalam 2 atau 3 hari, ibu harus segera di bawa ke rumah sakit daerah.
Jika perlu, berikan obat pereda nyeri seperti pethidine 50-100 mg 1M setiap 6 jam.
Jika ibu tidak membaik dalam 2 atau 3 hari, ibu harus segera di bawa ke rumah sakit daerah.
DAFTAR PUSTAKA
- http://info.g.excess.com/id/Askeb_%28Asuhan_Kebidanan%29/PARAMETRITIS_%28SELLULITIS_PELVIKA%29.info
Tiada ulasan:
Catat Ulasan